Berikut tahapan kegiatan dalam proyek konstruksi dalam perspektif manajemen konstruksi
A. TAHAP STUDI KELAYAKAN ( FEASIBILITY STUDY )
Tahap ini bertujuan melihat apakah gagasan pelaksanaan sebuah proyek konstruksi dapat diterima dan diwujudkan dengan mempertimbangkan berbagai faktor dan resiko yang dihadapi. Baik dari segi aspek perencanaan dan perancangan, aspek ekonomi, maupun aspek lingkungannya.Beberapa isu yang perlu menjadi pertimbangan dalam studi kelayakan antara lain:
- Ketersediaan anggaran.
- Perkiraan biaya konstruksi.
- Biaya operasional.
- Strategi pengadaan.
- Permintaan pasar.
- Waktu dan momentum.
- Analisis pengerjaan.
- Perizinan
- Tren yang berkembang saat ini.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap studi kelayakan ini adalah :
- Menyusun rancangan proyek secara kasar dan membuat estimasi biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut.
- Meramalkan manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut terlaksana, baik manfaat langsung ( manfaat ekonomis ) maupun manfaat tidak langsung ( fungsi sosial ).
- Menyusun analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomis maupun finansial.
- Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi apabila proyek tersebut dilaksanakan.
B. TAHAP PENJELASAN PROYEK / IKHTISAR PROYEK ( PROJECT BRIEF )
Tujuan dari tahap penjelasan ini adalah mendapatkan penjelasan dari pemilik proyek mengenai fungsi proyek dan biaya yang diizinkan sehingga konsultan perencana dapat secara tepat mentafsirkan keinginan pemililk proyek dan merencanakan proyek tersebut. Ikhtisar atau penjelasan proyek meliputi ikhtisar kebutuhan peilik proyek, ikhtisar fungsional dan ikhtisar desain.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
- Menyusun rencana kerja dan menujuk para perencana dan tenaga ahli.
- Mempertimbangan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi dan lapangan, merencanakan rancangan, taksiran biaya persyaratan mutu.
- Mempersiapkan ruang lingkup kerja, jadwal waktu, taksiran biaya dan implikasinya, serta rencanan pelaksanaan.
- Mempersiapkan sketsa dengan skala tertentu sehingga dapat menggambarkan denah dan batas – batas proyek.
C. TAHAP PERANCANGAN ( DESIGN )
Tahap perancangan ( design ) ini bertujuan melengkapi penjelasan proyek dan menentukan tata letak, rancangan, metoda konstruksi, dan taksiran biaya agar mendapatkan persetujuan dari pemili proyek dan pihak berwenang yang terlibat. Tahap ini juga mempersiapkan informasi pelaksanaan yang diperlukan, termasuk gambar rencana dan spesifikasi, serta melengkapi dokumen tender.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah :
- Mengembangkan ikhtisar proyek menjadi penyelesaian akhir.
- Memeriksa masalah teknis.
- Meminta persetujuan akhir ikhtisar dari pemilik proyek.
Mempersiapkan :
- Rancangan skema ( prarancangan ) termasuk taksiran biaya.
- Rancangan terinci.
- Gambar kerja, spesifikasi dan jadwal.
- Daftar kuantitas.
- Taksiran biaya akhir.
- Program pelaksanaan pendahuluan, termasuk jadwal waktu.
D. TAHAP PENGADAAN / PELELANGAN ( PROCUREMENT / TENDER )
Tahap pengadaan / pelelangan ( procurement / tender ) ini bertujuan menunjuk kontraktor sebagai pelaksana atau sejumlah kontraktor sebagai subkontraktor yang akan melaksanakan konstruksi di lapangan.
Kegiatan yang diakukan pada tahap ini adalah :
- Prakualifikasi.
- Dokumen Kontrak.
E. TAHAP PELAKSANAAN ( CONTSRUCTION )
Tahap pelaksanaan ( construction ) ini bertujuan mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek dan sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam Batasan biaya dan waktu yang telah disepakati, serta dengan mutu yang telah disyaratkan.
Kegiatan yang dilakukan adalah merencanakan, mengoordnasi, mengendalikan semua operasional di lapangan.
Kegiatan perencanaan dan pengendalian adalah :
- Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan.
- Perencanaan dan pengendalian organisasi lapangan.
- Perencanaan dan pengedalian tenaga kerja.
- Perencanaan dan pengendalian peralatan dan material.
Kegiatan koordinasi adalah :
- Mengoordinasikan seluruh kegiatan pembangunan, baik untuk bangunan sementara maupun bangunan permanen, serta semua fasilitas dan perlengkapan yang terpasang.
- Mengoordinasikan para subkontraktor.
- Penyeliaan umum.
F. TAHAP PEMELIHARAAN DAN PERSIAPAN PENGGUNAAN ( MAINANANCE AND STANDUP )
Tahap pemeliharaan dan persiapan penggunaan ( maintenance and standup ) ini bertujuan menjamin kesesuian banunan yang telah selesai dengan dokumen kontrak dan kinerja fasilitas sebagaimana mestinya. Selain itu, pada tahap ini juga dibuat suatu catatan mengenai konstruksi berikut petunjuk operasinya dan melatih staf dalam menggunakan fasilitas yag tersedia.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
- Mempersiapkan catatan pelaksanaan, baik berupa data- data selama pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan ( as build drawing ).
- Meneliti bangunan secara cermat dan memperbaiki kerusakan yang terjadi.
- Memperispakan petunjuk operasional / pelaksanaan serta pedoman pemeliharaan.
- Melatih staf untuk melaksanakan pemeliharaan.