A.MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL
Mengetahui jumlah kebutuhan material merupakan hal yang penting dalam perencanaan maupun pelaksanaan proyek konstruksi. Dengan mengetahui jumlah kebutuhan material, kita dapat memperkirakan berapa biaya yang harus dikeluarkan dan waktu kedatangan material dengan lebih tepat dan efisien.
Ada beberapa cara untuk menghitung kebutuhan material pekerjaan pasangan bata yaitu :
- Mengalikan indeks analisa harga satuan yang ada di sni dengan volume dinding.
- Melakukan operasi perhitungan sendiri.
1. Cara pertama : mengalikan koefisien dari analisa harga satuan pekerjaan di SNI
A.4.4.1.9. Pemasangan 1m2 Dinding Bata Merah ( 5x11x22)cm Tebal 1/2 Batu dengan Mortar tipe N,fc’ 5,2 Mpa ( Setara Campuran 1SP : 4 PP )
Pada analisa disebutkan pada 1m2 pekerjaan dinding ½ bata camp.1:4 adalah 70 bh/m2 bata merah ukuran 5cm x 11cm x 22 cm , 9,6 kg/m2 semen Portland, 0.045 m3/m2 pasir pasang.
Dengan koefisen analisa harga satuan ( SNI ) kita bisa menemukan jumlah bahan diatas yaitu dengan mengalikan koefisien bahan dengan total volume dinding dengan contoh sebagai berikut :
Dengan dinding ukuran 4m x 3m tentukan jumlah bahan dinding tersebut,
Luas Dinding = 4m x 3m = 12m2
Jumlah kebutuhan bata = Luas dinding x koefisien (SNI)
Jumlah kebutuhan bata = 12m2 x 70bh/m2 = 840 buah
Jumlah kebutuhan Semen Portland = Luas dinding x koefisien (SNI)
Jumlah kebutuhan Semen = 12m2 x 9.6kg/m2 = 115,2 kg ~ 3 sak semen
( ukuran 50 kg )
Jumlah kebutuhan Pasir pasang = Luas dinding x koefisien (SNI)
Jumlah kebutuhan Pasir pasang = 12m2 x 0.0450m3/m2 = 0,54m3 ~ sekitar duaperlima isi mobil pickup L300
Namun perlu diingat angka koefisien tersebut adalah untuk pemasangan 1 m2 dinding bata merah dengan ketebalan 1/2 batu dan menggunakan bata yang berukuran 5 cm x 11 cm x 22 cm. Jika ketebalan dinding dan ukuran bata berbeda maka angka koefisien tersebut perlu disesuaikan lagi.
2.Cara kedua : menghitung dengan perhitungan teoritis
Untuk mengetahui jumlah bahan pekerjaan dinding dalam satu meter persegi perlu ditentukan spesifikasi dari pekerjaan yang akan di kerjakan.seperti ukuran bata,tebal mortar pasangan bata, komposisi campuran spesi.
Anda dapat menghitungnya dengan cara membagi volume 1 m3 dinding dengan 1 volume bata ( termasuk spesi ). Sebagai contoh perhitungan kita asumsikan sebuah dinding bata merah ½ batu dengan spesi 1: 4 , tebal spesi adalah 1,5 cm, bata ukuran 5cm x 11 cm x 22 . Dimensi dinding 4m x 3m;
Volume dinding bata + mortar = 0,22m x 0,05m x 0,11m = 1,32 m3
Volume 1 bata = 0,22m x 0,05m x 0,11m = 0,00121 m3
Volume 1 bata + mortar = 0,24m x 0,07m x 0,11m = 0,001848 m3
Volume bata = total volume bata + mortar / ( volume 1 bata + mortar )
= 1,32m3 / 0,00168m3 = 785,5974 bh ~ 786 bh
Volume mortar = total volume bata + mortar – ( volume 1 bata net x total buah)
= 1,32 – ( 0,00121 + 786 ) = 0,3689m3
Perbandingan semen pasir 1SP : 4PP
Semen Portland = 1/5 x 0,3689m3 = 0.0739m3
= 3100 kg/m3 x 0,0739m3 = 282,7428 kg
= 4,5749 sak ~ 5 sak
Pasir pasang = 4/5 x 0,3689m3 = 0,2951m3
= 1/5 mobil pickup L300
Satuan sangat penting diperhatikan dalam menghitung kebutuhan material karna menentukan satuan dalam pembelian dan penjualan material.
Estimatorqs.com
B.Mengitung Koefisien Material
Untuk mencari koefisen material per m2 maka caranya adalah membagi total material yang telah dihitung dengan total luasan per m2
Koefisien Bata = 786 bh / 12m2 = 66 bh/m2
Koefisien Semen Portland = 282 kg / 12m2 = 19,0619 kg/m2
Koefisien Pasir Pasang = 0,2951 m3 / 12m2 = 0,0246 m3/m2
Koefisien dinding ½ bata adukan 1SP : 4PP per m2 adalah;
Bata Merah | Bh | 66 |
Semen Portland | Kg | 19,0619 |
Pasir Pasang | M3 | 0,0246 |
Untuk mengantisipasi adanya waste pada bahan anda dapat menambahkan 5-10% dari total keseluruhan bahan yang anda perlukan sebagai antisipasi terjadinya kerusakan bahan.
Dengan mengetahui cara menghitung koefisien pekerjaan dinding bata merah ½ batu pasangan 1SP : 4PP kita dapat mengefisiensi pengadaan bahan.Kita juga dapat mengakali dan tambal sulam jumlah bahan jika ada salah satu dari bahan yang sedang langka atau sedang mahal di pasaran tanpa mengurangi spesifikasi dari elemen pekerjaan.