Pondasi dangkal adalah pondasi yang mempunyai perbandingan kedalaman dengan lebar dari pondasi adalah sekitar kurang dari empat. Apabila perbandingan antara kedalaman dengan lebar pondasi , lebih dari empat maka pondasi tersebut diklasifikasikan sebagai sebagai pondasi dalam. Pondasi dangkal adalah pondasi yang mendukung bangunan secara langsung pada tanah, bila dibawah lapisan permukaan tanah terdapat tanah yang cukup tebal dan berkualitas baik yang mampu memikul beban banguanan tersebut ke permukaan.
Yang termasuk kedalam jenis pondasi ini adalah :
- Pondasi batu kali
- Pondasi setempat ( single footing )/ Telapak tunggal
- Pondasi menerus ( continuous footing )/ telapak menerus, telapak gabungan
- Pondasi plat ( plate foundation )/ raft foundation
Menurut Terzaghi pondasi dangkal adalah :
Apabila kedalaman pondasi lebih kecil atau sama dengan lebar pondasi, maka pondasi tersebut dikatakan sebagai pondasi dangkal.
Apabila penyebaran tegangan pada struktur pondasi ke tanah dibawahnya yang berupa lapisan penyangga lebih kecil atau sama dengan lebar pondasi.

A.KARAKTERISTIK UMUM PONDASI DANGKAL
- Adapun karakterisitik umum dari pondasi dangkal sebagai berikut :
- Daya dukung didapat dari reaksi tanah pada dasar pondasi.
- Kedalaman pondasi relative lebih kecil dari ukuran lebar dari pondasi.( Df < B )
- Kondisi permukaan tanah harus cukup kuat untuk menghasilkan daya dukung yang diperlukan , tanpa menyebabkan penurunan yang berlebihan.
- Masing – masing tipe pondasi dangkal mempunyai kekhususan karakteristik.
B.KARAKTERISTIK TEKNIK PONDASI DANGKAL
- Mudah dan cepat dalam pelaksanaannya.
- Daya dukung izinnya agak terbatas pada kondisi tanah cukup baik.
- Normalnya pondasi dangkal hanya mampu menahan beban sampai bangunan 3 – 4 lantai.
- Ada kondisi tanah dimana bisa digunakan pondasi rakit untuk menahan bangunan tinggi.
- Umumnya batas penurunan lebih menentukan dari pada kapasitas daya dukung.
C.DESAIN PONDASI DANGKAL
Hal – hal utama yang perlu diperhatikan dalam desain pondasi dangkal adalah :
- Syarat utama yaitu batas kekuatan ( Daya Dukung Tanah dan Kapasitas Struktur ) dan batas penurunan ( penurunan total dan beda penurunan ).
- Kriteria kinerja pondasi : dapat mendukung struktur atas dengan aman dan stabil serta tidak gagal lebih dahulu daripada struktur atasnya.
Didalam mendesain suatu pondasi dangkal, ada beberapa prosedur dari metodologi dan proses desain dari suatu pondasi dangkal. Adapun metodologi dari desain suatu pondasi dangkal adalah :
- Desain pondasi mencakup resiko yang harus diambil agar pondasi cukup ekonomis.
- Hal ini terutama disebabkan kondisi alam dari tanah yang sifatnya bervariasi tidak homogen.
- Cara mendesain harus memperhatikan ketidakpastian tersebut, sehingga dalam analisis faktor keamanan diambil cukup besar ( FK = 3 ).
- Pada dasarnya cara mendesain yang rasionil merupakan evaluasi secara sistematis unutk memilih alternatif yang optimal.
Proses desain pondasi dangkal adalah sebagai berikut :

Adapun lingkup pengujian tanah untuk perencanaan suatu pondasi dangkal adalah :
- Subsurface profile
- Ground water level
- Soil parameter ( untuk analisa daya dukung dan analisa penurunan )
Secara garis besarnya untuk mengetahui soil parameter itu, standard pengujian tanahnya terbagi 2 yaitu : pengujian lapangan : yaitu dengan uji CPT dan SPT sedangkan pengujian laboratorium adalah sebagai berikut :
No. | Sifat Uji Tanah | Jenis Pengujian Tanah |
1 | Indeks Properties, Yaitu sifat tanah dalam keadaan asli yang berguna untuk menentukan Klasifikasi tanah | Gradasi Butiran Tanah Kadar Air Tanah Berat Jenis Tanah Batas Attenberg Berat Isi Tanah |
2 | Engineering Properties, Yaitu sifat tanah jika memperoleh beban dan digunakan untuk perencanaan struktur | Konsolidasi Kuat Geser Tanah : Direct Shear, Triaxial, Tekan Bebas Permeabilitas |
PEMILIHAN SISTEM PONDASI DANGKAL
1.Pondasi Telapak ( Foot Plate )
Adalah pondasi dangkal yang mendukung bangunan secara langsung pada tanah pondasi, bila terdapat lapisan tanah yang cukup padat dengan kualitas yang baik dan mampu mendukung bangunan dibawah permukaan tanah. Pondasi telapak umumnya dibangun diatas pendukung pondasi dengan bentuk dan ukuran yang sesuai dengan beban bangunan dan daya dukung tanah pondasi dangkal.
Pondasi tapak biasanya digunakan untuk bangunan bertingkat atau bangunan di atas tanah lembek. Pondasi ini terbuat dari beton bertulang dan letaknya tepat di bawah kolom/tiang dan kedalamannya sampai pada tanah keras. Pondasi tapak ini dapat dikombinasikan dengan pondasi batu belah/kali. Pengaplikasiannya juga dapat langsung menggunakan sloof beton dengan dimensi tertentu untuk kepentingan pemasangan dinding. Pondasi ini juga dapat dipersiapkan untuk bangunan di tanah sempit yang akan dikembangkan ke atas.
Kebutuhan Bahan pondasi ini adalah: Batu pecah / split (2/3), Pasir beton, Semen PC, Besi beton,dan Papan kayu sebagai bekisting (papan cetakan). Kelebihan dari pondasi ini : Pondasi ini lebih murah bila dihitung dari sisi biaya, untuk daerah tertentu seperti daearah perkotaan.namun lebih mahal unutk daerah yang sulit mendapatkan akses bahan bangunan seperti daearah pedesaan. Galian tanah lebih sedikit (hanya pada kolom struktur saja), Untuk bangunan bertingkat penggunaan pondasi foot plate lebih handal daripada pondasi batu belah. Sedangkan Kekurangan dari pondasi ini : Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu (Persiapan lebih lama), Diperlukan waktu pengerjaan lebih lama (harus menunggu beton kering/ sesuai umur beton), Tidak semua tukang bisatur, dan Pekerjaan rangka besi mengerjakannya, Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur dan pekerjaan rangka besi dibuat dari awal.
Tipe – tipe pondasi telapak :
- Bujur sangkar : umumnya dipakai dibawah kolom individu, yang jaraknya agak berjauhan satu dengan yang lain. Tipe ini cocok jika beban dan momen pada dua sumbu utama adalah sama / hampir sama.
- Persegi Panjang : umumnya dipakai dibawah kolom individu, yang jaraknya agak berjauhan satu dengan yang lain. Tetapi tipe ini cocok jika beban dan momen pada dua sumbu utama adalah tidak sama.
- Variasi Tipe Persegi Panjang : jika panjangnya agak berlebihan untuk dihitung sebagai pelat kantilever, ditambah balok pada arah memanjang.
- Lingkaran : tipe ini agak jarang digunakan, namun karakteristik hampir sama dengan tipe bujur sangkar.
- Menerus : tipe ini biasanya dipakai dibawah dinding dan tulangan utamanya ada satu arah
- Kombinasi : tipe ini digunakan biasanya untuk dua kolom yang berdekatan.

Macam – macam pondasi telapak
- Pondasi Telapak Tunggal adalah pondasi telapak yang mendukung satu kolom tunggagan adalah pondasi telapak yang mendukung satu kolom tunggal.
- Pondasi Telapak gabungan adalah pondasi telapak yang mendukung kelompok kolom
- Pondasi Jalur ( Strip foating ) yaitu pondasi telapak menerus yang mendukung dinding
- Pondasi Rakit adalah pondasi pelat ( Raft foundation adalah pondasi telapak yang digunakan bila didekat permukaan mampu mendukung beban struktur )

JENIS PONDASI PELAT BETON LAJUR
Pondasi pelat beton lajur atau jalur digunakan bila luas penampang yang menggunakan pondasi pelat setempat terlalu besar. Karena itu luas penampang tersebut dibagi dengan cara memanjangkan lajur agar tidak terlalu melebar Pondasi ini lebih kuat jika dibanding dua jenis pondasi dangkal lainnya. Ini disebabkan seluruhnya terbuat dari beton bertulang.Harganya lebih murah dibandingkan dengan pondasi batu kali untuk bangunan rumah. bertingkat.
Ukuran lebar pondasi pelat lajur sama dengan lebar bawah pondasi batu kali yaitu 70 – 120 cm. Ini disebabkan fungsi pondasi pelat lajur adalah menggantikan pondasi batu belah bila batu belah sulit didapat, atau memang sudah ada rencana pengembangan rumah ke atas. Kelebihan dari pondasi ini : Pondasi ini lebih murah bila dihitung dari segi biaya, Galian tanah lebih sedikit karena hanya berada di titik yang terdapat kolom strukturnya, Penggunaannya pada bangunan bertingkat lebih handal dibanding pondasi batu belah, baik sebagai penopang beban vertikal maupun gaya horizontal seperti gempa, angin,ledakan dan lain-lain. Sedangkan Kekurangan dari pondasi ini : Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu (Persiapan lebih lama), Diperlukan waktu pengerjaan lebih lama (harus menunggu beton kering/ sesuai umur beton), Tidak semua tukang bisa mengerjakannya, Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur, Pekerjaan rangka bes! cibuat dari awal dan harus selesai setelah dilakukan galian.
Beton sloof Pada Pondasi Dangkal
Untuk menghindari penurunan setempat maka pondasi bagian atas dihubungkan,pada pondasi Dangkal (pada salah satu kolom),atau di ikat dengan beton sloof. Beton sloof ini berfungsi-untuk menahan resapan atau rembesan air tanah Ke:dinding bangunan dan, menahan bangunan. Dengan adanya beton sloof ini, juga berfungsi sebagai beton pengikal pondasi’yang bila terjadi penurunan pada bangunan-meka akan terjadi penurunan secara bersama-sama (turun seragam sehingga tidak menimbulkan kerusakan).

2. Pondasi Batu Kali
Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60-80 cm. tingginya. Dengan lebar tapak sama dengan tingginya. Kebutuhan bahan baku untuk pondasi ini adalah : Batu belah (batu kali/guning), Pasir pasang dan Semen PC (abu-abu). Kelebihan dari pondasi ini : Pelaksanaan pondasi mudah, Waktu pengerjaan pondasi cepat, Batu belah mudah didapat, (khususnya pulau jawa). Sedangkan Kekurangan dari pondasi ini adalah batu belah di daerah tertentu sulit dicari, Membuat pondasi ini memerlukan cost besar jika dibuat didaerah perkotaan yang sulit mendapatkan batu belah / batu kali.

Wow perfect for you cool artikel you now. Thanks
you are very good at compiling articles and you are very good at compiling them, thanks