A. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN BONGKARAN
1. Pembersihan Lokasi
Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan lokasi dari pohon-pohon/semak, sampah, sisa bangunan dan lain-lain yang sekiranya dapat mengganggu dalam pengukuran dan pemasangan bouplank.
2. Pengukuran ulang Dan Bowplank
Adalah Pekerjaan awal, yaitu melakukan pengukuran ulang lokasi dan dilanjutkan dengan pembuatan berita acara MC 0% dan dilanjutkan dengan pembuatan Bouplank sebagai acuan posisi bangunan. Pembuatan bouplank meliputi :
- Peralatan dan bahan : kayu usuk 5/7, papan kayu, paku, palu, cat meni, benang
- Tenaga yang dipakai : Mandor, Tukang dan pekerja
- Waktu pelaksanaan : minggu pertama sampai selesai
3. Papan Nama Proyek
Adalah Pekerjaan awal, yaitu melakukan pemasangan papan nama proyek sesuai dengan kegiatan dan pekerjaan yg ada dalam kontrak , papan nama diletakkan pada tempat yg mudah dilihat dan terbaca. Pembuatan papan nama meliputi :
- Peralatan dan bahan : kayu usuk 5/7, papan kayu, paku, palu, banner
- Tenaga yang dipakai : Tukang dan pekerja
- Waktu pelaksanaan : minggu pertama
B. PEKERJAAN TANAH
1. Galian Tanah Pondasi
Setelah melakukan pengukuran dan bowplank dilanjutkan dengan penggalian pondasi Batu kali dan pondasi plat beton dengan menggunakan tenaga manusia dengan memakai seperangkat alat gali.
Pekerjaan galian tanah meliputi :
- Peralatan yang digunakan : cangkul, sekop, lempak, keranjang, kereta dorong, dan lain-lain
- Tenaga : diperlukan pekerja dan mandor dengan jumlah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lapangan pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
- Waktu pelaksanaan : dilakukan setelah bouplank selesai dikerjakan ( minggu ke II dan ke III )
- Cara pelaksanaan : peralatan harus sudah siap dilapangan pada waktu pelaksanaan pekerjaan, pekerja menggali tanah sesuai dengan gambar dan teknis penggalian berdasarkan petunjuk mandor.
2. Urugan tanah kembali
Setelah melakukan penggalian dan kerataan sudah tercapai, sambil melajutkan proses pekerjaan pondasi, pekerjaan urugan tanah dan urugan tanah kembali dapat dilakukan.
- Peralatan yang digunakan : cangkul, sekop, lempak, keranjang, kereta dorong dan lain-lain
- Tenaga yang dipakai : pekerja dan mandor
- Waktu pelaksanaan : dilakukan setelah pekerjaan pondasi
3. Urugan Pasir
Setelah melakukan penggalian pondasi dan kedalaman pondasi sudah sesuai dengan gambar dan petunjuk teknis, dilanjutkan dengan urugan pasir setebal seperti dalam gambar. Urugan pasir ini meliputi : Urugan pasir dibawah pondasi dan urugan pasir dibawah lantai.
- Alat yang digunakan : sekop, cangkul, keranjang/kotak takar, alat perata alat pemadat
- Tenaga yang dipakai : pekerja dan mandor
- Waktu pelaksanaan : setelah pekerjaan galian pondasi dan peninggian lantai.
4. Urugan Sirdas Peninggian Lantai
Setelah melakukan Pemasangan pondasi dan pondasi sudah sesuai dengan gambar dan petunjuk teknis, dilanjutkan dengan urugan Sirdas untuk peninggian lantai setebal seperti dalam gambar. Urugan sirtu ini meliputi :
- Alat yang digunakan : sekop, cangkul, keranjang/kotak takar, alat perata alat pemadat
- Tenaga yang dipakai : pekerja dan mandor
- Waktu pelaksanaan : setelah pekerjaan pondasi.
C. PEKERJAAN PASANGAN BATU BELAH/KALI
Pasangan batu kali meliputi Pekerjaan Anstamping batu terdiri dari pasir urug dan batu kali yang ditata sedemikian yang sisi yang kosong diisi dengan urugan pasir dan di siram dengan air sampai mengisi sela-selabatu yang yang satu dengan yang lain sampai padat. Selanjutnya dilakukan pekerjaan pasangan pondasi batu kali dengan campuran 1 : 4 sesuai dengan gambar baik ketinggian dan lebar pondasi.
1. Syarat – syarat material semen, agreat halus ( pasir ) dan air adalah sama dengan pada peraturan ini.
a. Batu
Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukan dalam gambar, seperti pasangan batu atau lapisan batu, haruslah batu yang bersih dan keras, tahan lama dan homogen menurut persetujuan direksi / pengawas dan bersih dari campuran besi, noda – noda , lubang pasir, cacat atau ketidak sempurnaan lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui direksi.
b. Pasangan batu
Pasangan batu harus terdiri dari batu yang dipecah dengan palu secara kasar dan berukuran sembarang, sehingga kalau dipasang bisa saling menutup. Setiap batu harus berukuran antara 6kg s/d 15 kg, akan tetapi batu yang yang lebih kecil dapat dipakai atas yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan direksi, ukuran maksimum harus memperhatikan tebal dinding. Tetapi juga harus memperhatikan batasan berat seperti tercantum diatas.
c. Alas dan sambungan
Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dulu sebelum dipakai dan harus diletakkan dengan alasnya tegak lurus kepada arah tegangan pokok. Setiap batu harus diberi alas adukan ( speci), semua sambungan diisi padat dengan adukan speci pada pekerjaan berlangsung tebal adukan speci tidak lebih dari 50 mm lebarnya. Serta tidak boleh ada batu berhimpit satu sama lain. Pasak tidak boleh disisipkan sesudah semua batu selesai dipasang.
d. Penyelesaian sambungan
Kecuali jika ditentukan lain, sambungan dengan adukan ( speci ) semen : pasir = 1 : 5 yang kelihatan harus disiar rata dan halus pada waktu pekerjaan sedang berlangsung dengan menjaga supaya dijamin adanya keserafgaman warna. Semua sambungan yang tidak kelihatan harus diiisi rata dengan adukan.
e. Perlindungan perawatan
Dalam melaksanakan pekerjaan pasangan batu dalam cuaca tidak menguntungkan dan dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang telah selesai. Pemborong harus memenuhu persyaratan-persyaratan yang lazim dipakai atau ditentukan oleh direksi. Pekerjaan pasangan tidak boleh dilaksanakan pada hujan deras atau hujan cukup lama sehingga mengakibatkan speci larut. Spesi yang telah dipasang dan larutkarena hujan, harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerjaan batu kosong yang belum mantap.
2. Semua pekerjaan pasangan batu kali harus dilaksanakan sesuai gambar – gambar dan syarat-syarat yang ditentukan. Pekerjaan pasang batu kali baru boleh dikerjakan apabila galian tanah telah diperiksa ukuiran kedalamannya dan telah disetujui oleh direksi / pengawas. Jika pasangan batu kali terpaksa dihentikan, maka ujung penghentian pasangan batu kali harus bergigi agar penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna, didalam pasangan batu kali sama sekali tidak boleh terdapat rongga-rongga atau cela-cela.
3. Adukan yang dipergunakan untuk pasangan batu kali adalah 1 PC : 4 PS. Pasangan batu kali yang terletak pada tanah urug harus didasari dengan lantai kerja, diurug pasir dan dipadatkan setebal sesuai dengan gambar rencana, setelah tanah urug dibawahnya mengalami proses stabilisasi tanah.
D. PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA
Pekerjaan pasangan bata merah ini meliputi pekerjaan dinding. Untuk pasangan bata merah/batu bata, sebelum pemasangan dimulai dipersiapkan bata merah dalam keadaan dibasahi dengan air, untuk mendapatkan hasil yang lurus dan rata pada pemasangan bata merah tiap baris ada tarikan benang dan waterpas, juga diperhatikan untuk campuran pasangan bata merah seperti yang ada dalam gambar dan RAB. Untuk pemasangan dinding dengan campuran 1pc : 4psr, pasangan bata ini meliputi :
- Alat yang digunakan ; molen, kotak adukan, ember, sekop, cangkul, keranjang/kotak takar, cetok, benang, waterpas
- Tenaga yang dipakai ; pekerja, Tukang batu dan mandor
- Bahan yang digunakan ; bata merah, pasir semen dan air.
1. Untuk pasangan batu bata adukan yang dipergunakan adalah 1PC:4PS
2. Semua bata sebelum dipasang harus direndam dalam air dan bata harus utuh ( tidak patah ) sehingga akan diperoleh hasil pasangan yang rata, lurus dengan siar- siar yang sama.
3. Pasangan batu bata tidak diperkenankan memakai batu bata bekas.
4. Pasangan batu bata hanya diperbolehkan maksimum setinggi 1 M untuk tiap-tiap hari kerja dan maksimum setiap 12 m2 harus diberi kolom praktis
5. Pasangan tembok batu bata trasram adukan yang digunakan 1 PC : 4 PS dipasamg diatas sloof setinggi 40 cm dan dipasang pada semua tembok dan tempat – tempat lain sesuai dengan gambar atau yang dianggap perlu oleh direksi.
E. PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan plesteran dinding dilaksanakan setelah pasangan beta merah selesai dilaksankan, pasangan dinding terbebas dari kotoran dan disiram dengan air, ketebalan plesteran 1,5 cm rata lurus dan tidak bergelombang, campuran adukan 1 Pc : 4 Psr untuk plesteran transraam dan 1 Pc : 4 Psr untuk plesteran tembok/dinding atasnya . Penyelesaian akhir plesteran dinding harus diaci dengan semen kental sedemikan rupa sehingga permukaan dinding menjadi rata, halus dan tidak retak. Untuk mendapatkan hasil plesteran yang baik atau rata dan siku harus dibuatkan kepala plesteran serta cara meratakan plesterannya dengan menggunakan mistar aluminium atau kayu yang lurus dan rata. Untuk menyelesaikan sudut-sudut, sponing ( benangan ) acian dilaksankan dengan lurus dan tajam.
- Alat yang digunakan ; molen, kotak adukan, ember, sekop, cangkul, keranjang/kotak takar, cetok, benang, waterpas
- Tenaga yang dipakai ; pekerja, Tukang batu dan mandor
- Bahan yang digunakan ; pasir semen dan air.
1. Untuk semua pekerjaan plesteran tidak diperkenankan memakai kapur
2. Plesteran dinding bata tebalnya tidak boleh kurang 0,8 cm atau lebih dari 2 cm, kecuali ditetapkan lain. Dinding bata yang akan diplester harus dibasahi dahulu dengan air yang bersih sesuai dengan ketentuan
3. Pekerjaan plesteran akhir harus lurus, sama rata, datar maupun tegak lurus.
4. Pada dasarnya plesteran lapis pertama adalah dengan adukan pasangan 1 PC : 2 PS untuk Trasram dimana pekerjaan tersebut dilaksanakan ( plesteran dinding dengan bata ).
5. Jika hasil plesteran memungkinkan hasil yang tidak memuaskan seperti tidak rata, tidak lurus, adanya pecahan atau retak, maka bagian tersebut harus dibongkar kembali untuk diperbaiki.
6. Pada permukaan beton yang halus / rata hendaknya dibuat kasar permukaannya atau diberi adukan semen baru dilakukan pekerjaan plesteran ( 1 pc : 2 ps ).
F. PEKERJAAN BETON BERTULANG
1. Pekerjaan Bekisting
Bekisting dibuat dari kayu/papan yang baik, kokoh dan kuat untuk menahan saat pekerjaan pengecaoran dilaksanakan, bekisting yang baik menghasilkan cetakan beton yang baik pula. Oleh karena itu sebelum pengecoran dimulai diteliti dahulu bentuk hasil yang diinginkan dan kekuatan dari pada kayu dan penyangga bekisting untuk menerima adukan beton.
2. Pekerjaan Pembesian / Tulangan
Besi tulangan harus dengan kualitas baik dan tidak karatan, setiap ujung sambungan dibengkokkan, sedang bentuk dan jumlah serta dimensi besi tulangan harus sesuai dengan gambar dan bestek yang ada.
Pekerjaan beton bertulang Pada pekerjaan ini meliputi :
- Pekerjaan Pondasi Plat beton
- Pekerjaan Sloof 15/20
- Pekerjaan kolom 30/30
- Pekerjaan Kolom 25/25
- Pekerjaan Kolom praktis
- Pekerjaan Balok latei
- Pekerjaan Balok ring
- Pekerjaan plat beton atap dan plat leuvel kanopi
- Pekerjaan Rabatan.
3. Pekerjaan Beton
Adukan Beton terdiri dari komposisi Semen ( PC ). Agregat Halus ( Pasir ) dan Agregat Kasar ( Krikil / Koral ) serta air dengan perbandingan tertentu untuk menentukan mutu beton yang diinginkan. Agregat halus dan Kasar keadaanya harus bersih dari kotoran, tanah. agar menghasilkan mutu beton yang maksimal. Dalam proses pengeringan sambil menunggu beton kering setiap hari beton harus disiram / diseleb / dilembabkan dengan air bersih.
1. Standart-standart dan persyaratan-persyaratan yang dipakai dalam spesifikasi teknis ini adalah PBI 71 atau SKSNI – T.15-1991.
2. Bahan-bahan beton yang terdiri dari semen, agregat halus (pasir) dan kasar (kerikil), air dan baja tulangan harus memenuhi syarat – syarat pada pasal 30 peraturan ini .
3. Kualitas beton
a. Syarat kualitas
Beton yang dipakai untuk konstruksi harus memenuhi standart mutu 25 Mpa ( kubus ) dengan mengingat syarat-syarat lain dalam PBI 1971 atau SKSNI –T.15-1991. untuk itu pemborong harus membuat campuran-campuran percobaan ( mix design ) yang kemudian harus diperiksa di laboratorium yang disetujui direksi / pengawas dengan biaya pemborong, sesuai mutu beton 25 Mpa ( kubus )
b. Kontrol kualitas
kontrol kualitas harus dilaksanakan terus menerus selam pekerjaan berlangsung dimana pemgomtrolan tersebut harus memenuhi PBI-71 atau SKNI-T.15-1991
c. Untuk beton praktis dipergunakan campuran 1PC : 2 PS : 3KR
4. Acuan ( bekisting )
a. Acuan harus menghasilkan suatu struktur akhir yang mempunyai bentuk, garis dan dimensi komponen yang sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar rencana serta uraian dan syarat – syarat teknis pelaksanaan. Acuan harus cukup kokoh sehingga mampu mencegah kebocoran adukan.
b. Kayu acuan ( bekisting ) digunakan kayu meranti, berkwalitas baik dengan ukuran tebal 2 cm ( papan ) dan untuk penguatnya dipakai kayu 5/7 atau 4/6
c. Semua sambungan-sambungan dalam pekerjaan acuan antara papan-papan dan tidak boleh bocor.
d. Bekisting harus sedemikian kuatnya sehingga dapat menahan gaya tekan ke arah luar yang diakibatkan oleh bertambahan bahan adukan yang dituangkan kedalamnya
e. Sebelum pengecoran dimulai akan diadakan pengecekan bekisting
f. Lantai kerja harus bersih dari kotoran, sisa – sisa kerja dan sebagainya, dibasahi permukaannya sebelu, beton dicor.
G. PEKERJAAN RANGKAP ATAP DAN PENUTUP ATAP
1. Pekerjaan Konstruksi Atap
Untuk pekerjaan konstruksi atap, menggunakan konstruksi atap baja ringan yaitu jenis , galvalum UK 100 tbl 0,55 mm dengan reng 36, dan konstruksi pendukung lainnya, sedang untuk pemasangan konstruksi Rangka atap Galvalum memakai sub kontraktor khusus konstruksi baja ringan/galvalum yang bersertifikat, pemasangan semua sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis.
2. Pekerjaan Penutup Atap
Atap untuk Bangunan ini menggunakan genteng bambe model karangpilang model kodok sedangkan untuk bubungan memakai bubungan bambe Model Karangpilang. Untuk genteng harus mengajukan contoh kepada pengawas / direksi untuk mendapatkan persetujuan.
2. Pekerjaan Kalsiplank
Untuk Bangunan ini menggunakan listplank kalsiplank dengan rangka hollo pekerjaan listplank harus mendapat persetujuan dari pengawas / direksi untuk mendapatkan persetujuan.
H. PEKERJAAN RANGKA PLAFOND
1. Pekerjaan rangka Plafon dan penutup plafond
Untuk pekerjaan plafond menggunakan rangka plafond galvalum hollow dengan penutup plafond memakai gypsumboard tebal 9 mm dan list plafond menggunakan list gypsum, motif menyesuaikan dengan gambar kerja dan penutup plafond yang dipakai.
J. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA
Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan, perakitan/pembuatan dan pemasangan kusen pintu dan jendela dimana menggunakan Aluminium coklat 4” dengan kualitas baik. Pekerjaan kusen pintu dan jendela dibuat sesuai dengan gambar rencana, baik bentuk, ukuran maupun jumlahnya. Sedang untuk daun pintu menggunakan rangka daun pintu aluminium warna coklat denga isian kaca 8 mm, dan daun jendela memakai daun jendela rangka aluminium dengan isian kaca. Dan daun pintu Aluminium untuk KM .
Pekerjaan Kusen Pintu, Jendela dan Penggantung dan Kunci meliputi :
- Kusen aluminium
- Pintu template 12 mm kaca ryben
- Daun pintu rangka alauminium warna coklat isian kaca ryben 8 mm
- Daun jendela kaca ranka aluminium
- Daun pintu Aluminium u/Kamar Mandi
- Kunci tanam, kunci silinder KM
- Engsel pintu, engsel jendela ,Grendel pintu dan grendel jendela, hag angin
- Kaca polos 5 mm
- Kaca polos 8 mm
- Door closer
Pekerjaan kusen maupun daun-daun jendela harus dilaksanakan dengan halus, rapi, siku-siku dan baik, sehingga dapat dipasang secara waterpas dan tegak lurusSemua pekerjaan pintu dan jendela dibuat dalam beberapa tipe yang semuannya terlihat pada gambar rencana (ukuran) sesuai gambar/ keadaan terpasang.
H. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK DAN DINDING KERAMIK
Pekerjaan lantai dalam pekerjaan ini terdiri dari Keramik lantai. Dimana sesudah urugan pasir lantai dilakukan pekerjaan keramik yang terpasang kuat dan tidak amblas ataupun pecah. Serta rabatan lantai setebal 5 cm
Keramik direndam dalam air bersih selanjutnya dilakukan pemasangan keramik dengan spesi 1 pc dan 2 pasir, tenaga yang dipakai Tukang batu/keramik, mandor dan pekerja, bahan keramik yang digunakan adalah keramik Granit non solid KW I ukuran 60×60 motif dan untuk dinding menggunakan granit cutting untuk dinding dan portal , sedang untuk KM untuk dinding memakai keramik 20×25 dan lantai 20×20 warna.
Pekerjaan pasangan lantai keramik dikerjakan dengan ketentuan sebagai berikut dan dikerjakan sesuai urutan – urutan sebagai berikut :
- Lingkup Pekerjaan
- Pasang lantai
- Pemasangan keramik Lantai granit non solid 60×60 untuk seluruh bangunan
- Lantai Keramik
- Sebagai dasar dari lantai keramik adalah beton rabat tebal 5cm
- Pemasangan bata merah dibawah keramik dilaksanakan setelah pengurugan dengan pasir urug beton telah rata dan padat.
- Setelah rabat cukup kuat, maka pelaksanaan pemasangan lantai keramik dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan.
- Pasang lantai
J. PEKERJAAN LISTRIK
Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan listrik, Pemasangan, Penyambungan dan pengujian serta perbaikan selama masa pemeliharaan. Petugas/pekerja untuk memasang dan menyambung instalasi listrik harus mempunyai sertifikat dari PLN setempat dan memperoleh persetujuan dahulu dari direksi. Pekerjaan listrik ini meliputi :
- Pasang Instalasi penerangan /titik lampu dan stop kontak
- Pemasangan lampu SL 18 watt
- Pemasangan saklar ganda dan saklar tunggal
- Pemasangan stop kontak,
H. PEKERJAAN SANITASI
Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan sanitair, antara lain pemasangan Closet jongkok porselint, pemasangan closet duduk , pemasangan westafel, bak mandi batu bata, pemasangan avour bak, floor drain, kran air, pemasangan pipa PVC 1/2” untuk instalasi air bersih, 3” untuk instalasi air kotor, dan 4” untuk instalasi air kotoran serta pemasangan kran air ¾”. Pemasangan, Penyambungan dan pengujian serta perbaikan selama masa pemeliharaan menjadi tanggung jawab kontraktor.
J. PEKERJAAN PAGAR TEMBOK DAN BESI HOLLOW
Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan Las, Pemasangan, Penyambungan dan pengecatan serta perbaikan selama masa pemeliharaan. Pekerjaan pagar keliling bangunan ini meliputi :
- Pasang pintu pagar besi hollow
- Pasang pagar besi hollow
K. PEKERJAAN SALURAN DAN PAVING
Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan Saaluran dan Paving, antara lain pemasangan Saluran Buis beton U-20 dan U-30 dengan tutup plat beton, pembuatan bak kontrol dengan tutup plat beton serta perbaikan selama masa pemeliharaan menjadi tanggung jawab kontraktor.
L. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pengecatan Tembok/dinding/Kolom dan plafond
Tembok / dinding/ yang sudah di plester dan di Aci siap untuk diplamir begitu juga dengan plafond eternit, terlebih dahulu dilakukan penghalusan dengan kertas gosok pada permukaan yang terlihat kasar. Bahan Plamur tembok yang dipakai untuk bagian luar tembok yaitu, alkasit ditambah semen putih, sedang untuk tembok bagian dalam, 1 kg cat emulsin ditambah 2 kg semen putih dan air secukupnya. Yang termasuk pekerjaan pengecatan ini adalah semua dinding tembok yang tampak dari luar ataupun dalam bangunan dan juga permukaan plafond. Kualitas cat tembok yang dipergunakan harus baik dan harus mendapat persetujuan dari direksi/pengawas. Untuk cat tembok luar memakai cat tembok weathersield.
2. Pengecatan Kayu dan besi
Dalam pelaksanaan pekerjaan cat Kayu / besi sebelum dimulai mengecat semua bagian harus dibersihkan dan dimeni terlebih dahulu, kemudian diplamir atau dicat dasar hingga rata dan bilamana perlu didempul dan digosok dengan kertas gosok. Untuk warna dan kualitas cat menyesuaikan dengan rencana dan lokasi, apabila ada perubahan harus mendapatkan persetujuan dari pengawas/direksi. Pekerjaan pengecatan kayu dan besi terdiri atas ; Pengecatan listplank kayu dan pengecatan teralis besi.
Untuk ketentuan pengecatan meliputi :
- Ketentuan-ketentuan umum
Bagian ini meliputi pengadaan cat dan pengecatan serta penyelesaian pada semua permukaan baik permukaan kayu dari permukaan yang paling sempit sampai permukaan yang paling luas.
Semua cat harus dipergunakan dan dipualskan betul-betul sesuai dengan intruksi dari pabriknya, termasuk dempul, plamir dan cat dasarnya harus dikeluarkan dari pabrik yang sama. Dalam pelaksanaanya dilarang mencampurkan bahan lain kedalam cat jika tidak disarankan oleh pabrik cat atau insruksi dari direksi / pengawas untuk cat dinding ex Decolith dan cat kayu ex Emco
- Daftar bahan-bahan
Setelah kontrak ditandangani, pemborong harus secepatnya bekerja, tapi kurang dari 1 ( satu ) bulan sebelum pekerjaan pengecatan dimulai pemborong harus mengajukan daftar dari semua bahan yang akan dpakai untuk pekerjaan pengecatan dan dekorasi kepada direksi, semua bahan harus disetujuio oleh direksi / pengawas.
- Pelaksanaan
Sebelum memulai pekerjaan pegecatan dan plituran, lanai harus dibersihkan dari kotoran dan diusahakan sedemikian rupa seupaya debu tidak berterbangan, semua pekerjaan yang akan dicat harus dengan cara yang telah disetujui dan diuraikan dalam ayat terdahulu.
Pengecetan harus diberi waktu secukupnya untuk mengeringkan dan jangan dipuas ( cat ) sampai permukaan betul-betul kering. Semua pekerjaan plesteran atau semen yang cacat harus diratakan dan diperbaiki dengan plesteran yang sama jenisnya, retak-retak sedikit harus ditambal denganpenambal kres. Retak-retak yang lebar harus dipotong dengan pinggir-pinggirnya sebelum dilakukan pengecetan.
Sangat membantu sekali informasi mengenai management proyek